Jalan-jalan

Created by Ferry_H : Belajar NgeBloger keliling Condet

Minggu, 02 Mei 2010

बाह



DUKU kaya akan khasiat :


Manfaat tumbuhan :
Buah Duku enak dimakan segar. Kulit buahnya digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara dibakar. Selain itu juga kulit buahnya digunakan untuk pengobatan diare, kulit batangnya dan bijinya digunakan untuk obat malaria. Perasan biji duku memiliki khasiat obat, terutama bagi masyarakat asli Malaysia biasa memanfaatkannya untuk obat sakit kepala. Batang kayunya sangat kuat dan digunakan sebagai bahan membuat kotak atau perkakas. Pohon berdaun rindang ini juga berfungsi untuk melindungi tanah tererosi air hujan serta menghasilkan humus. Jenis tumbuhan buah ini juga dapat ditanam untuk pemulihan kembali areal kritis.(by: Rsyarifario'Blog)





Salak Condet ini sedikit gemuk jika dibandingkan dengan Salak Pondoh. Kulitnya, ketika sudah tua, terlihat retak di sana-sini, memperlihatkan daging kuning susu di dalamnya.

Bagaimana rasanya? Sayang saya tak sempat mencicipinya, karena si penjual entah sedang pergi kemana. Kata encik saya,”Rasanya ada yang asem dan manis.” Jadi kalo beruntung,”Dapet yang manis.”

Lalu dimana kebunnya? Tampaknya, si salak ini berasal dari kebun di belakang lapak si penjual. Pernah sekali saya masuk ke kebun itu, waktu acara lomba anak 17-an, setahun silam. Di dalamnya memang masih ada kebun salak, duku, rambutan, maupun pohon melinjo (bakal emping).
Kebun kosong di belakang lapak Salak Condet.


Sebenarnya, sejak 1975, Gubernur Ali Sadikin melalui Keputusan Nomor D.1-70903/a/30/1975 menetapkan daerah Condet sebagai kawasan buah-buahan. Luasnya, merujuk keputusan gubernur kala itu, mencapai 582.450 hektar.

Kawasan seluas itu meliputi tiga kelurahan yaitu : Kelurahan Batu Ampar, Balekambang, Kampung Tengah, yang berada di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Bahkan sejak 1976 Condet dijadikan sebagai daerah Cagar Budaya hingga saat ini.

Hingga saat ini? Benar, karena, sepengetahuan saya, belum ada keputusan pemerintah daerah DKI Jakarta / pemerintah pusat yang membatalkan Keputusan Gubernur Ali Sadikin saat itu.
Bukankah undang-undang itu berlaku surut? Undang-undang terbaru, otomatis menggugurkan peraturan perundangan yang lama.(by:alonrider Blog)

La Pegimane Condet Kedepannye yee???, Apakah... ape masih banyak kebon nyang ijo-ijo ame bua-buahannye, ape masih kite dengerin Suara Ktilang tiap pagi, ape masih ada bau-bau kebudayaan betawi yang ramah dgn kekeluargaan di kampung 'ni, AlhamdulIllah ... sejak 1984 ampe sekarang masih bisa ngerasain Udare nyang seger tinggal di mari.(al-faqir)
3/5/'10
Sampe Jumpe ye Laen waktu kite sambung lagi, kebetulan ane demen ni cerita2x bgini ... salam Bwat Bulakan's Tim yang selalu eksis dan kompak, ^__^,,

1 komentar: